Tentang COA

COA, what's in a name..??

Baju kodok, baju monyet atau overall merupakan model baju musiman. Disebut musiman sebab memang tidak mudah kita temui keberadaannya. Disebut baju kodok atau monyet sebab sering dipakai oleh kedua hewan lucu tersebut (lhoh?).  Oiya mengenai cerita tentang  mengapa dinamai baju kodok/baju monyet/ overall ini nanti akan saya ceritakan diartikel yang lain tentang asal usul.
Ketertarikan saya pada baju model ini berawal dari hadiah yang diberikan oleh ibu saya tercinta. Beliau membelikan saya baju kodok, pertama kali saat saya memasuki semester pertama kuliah.  Saya sebut pertama sebab memang ada yang kedua dan ketiga. hehe...
Oiya, ngomong-ngomong soal baju pemberian ibu, beliau memang sering membelikan saya baju, tas dan sepatu  setiap kali saya pulang kampung.  Dan saya terheran-heran, selalu ada yang baru  setiap kali pulang ke rumah!
Menurut beliau, saya temasuk golongan orang-orang  yang jarang membeli baju sendiri, kecuali saat lebaran. Jika teman-teman perhatikan, baju saya selalu itu-itu saja setiap kali kuliah. Hehe^_^. Oleh karena mengetahui tabiat saya yang satu ini, ibu saya mengambil inisiatif membelikan baju.
 Kembali ke topik, sejak saat itu saya benar-benar menyukai model baju ini. Sebut saja baju kodok, eh overall ding biar lebih keren!
Memakainya untuk kali pertama saya merasa sangat nyaman. Menurut ibu,  baju ini apik jika  dipadu padan dengan baju dalam  warna apa saja yang saya mau. Saya menyukai semuanya dari pakaian pemberian ibu ini. Warnanya, ukurannya, juga modelnya yang simpel.  Overall pemberian ibu saya berwarna cokelat susu, warna yang lembut dan apik jika dipadukan dengan  baju dalam berwarna cokelat tua, atau warna hitam dengan jilbab yang senada dengan warna baju tentunya. Ukurannya lebar, membuat saya leluasa melangkah. Selain itu bagi para muslimah, baju ini sangat disukai juga karena tidak membentuk badan.  Dua kantong yang menempel di paha kanan dan kiri membuat saya bisa meletakkan dan mengakses barang-barang penting dengan  mudah seperti handphone, notes ataupun recehan.
Memakainya di kampus mengundang apresiasi dari sesama perempuan. Kata mereka
“bajumu bagus zi, beli dimana?”
“aku suka deh, ukuran pinggang dan bawahnya yang lebar, jadi enak kalau jalan”
“aku titip dong zi, kalau kamu pulang kampung”
Saya menginsafi diri saya sendiri,  bahwa Tuhan memang mengalamatkan hidup saya untuk berdagang. Oleh karenanya, saya menangkap peluang emas ini. Jual..jual!
                Memang belum melalui riset ilmiah keputusan saya untuk membuat baju overall yang serupa dengan pemberian ibu saya. Tapi menimbang respon pasar yang bagus, saya optimis, baju overall ini akan seperti celana jeans yang mendunia dan hampir dimiliki oleh semua orang. Sebab modelnya yang fleksibel (bisa dipakai oleh siapapun)  dan dapat dipadu padan dengan warna apapun. Overall is never die. 
 __________________________________________________________________________________

 ASAL USUL BAJU KODOK

Sejak lama sebenarnya saya penasaran mengapa baju yang saya sukai ini disebut baju kodok. Tanya kenapa? Mari kita minta petuah mbah google. Dan tadaaa!


Saya dapet artikel bagus soal asal-usul kodok ini. Keterangan-keterangan ini didapatkan dari www.AnneAhira.com. Berikut artikelnya.


Kodok atau katak -yang lebih familiar sebagai salah satu tokoh kartun Keropi- adalah salah satu binatang golongan amfibi yang mampu beradaftasi dengan dua lingkungan hidup, yaitu darat dan air. Kodok umumnya berwarna hijau, kulitnya licin, dan terdapat bercak di kulitnya.


Kodok selalu dikenal dengan bunyinya yang khas. Selain itu, kodok juga di kenal dengan gaya jalannya yang meloncat-loncat sehingga gaya berjalan kodok dijadikan nama salah satu bidang olahraga, loncat kodok. Kodok biasanya banyak ditemui pada musim hujan, terutama di daerah persawahan.
Kodok banyak macamnya, ada kodok berukuran besar warnanya hampir hitam
termasuk barang unik bernama VW kodok.




Bagi dunia fashion, kodok memberikan inspirasi untuk menciptakan model celana atau rok –panjang atau pendek– bertali dari belakang ke depan yang sering disebut celana kodok


Di bagian depan celana kodok ini biasanya terdapat sebuah kantong yang ukurannya lebih besar dari kantong baju kebanyakan. Meskipun namanya celana kodok, bawahan model kodok ini tidak hanya berbentuk celana, tetapi juga rok.

Dahulu, celana model kodok ini memang lebih terkenal atau mungkin ‘sengaja’ diperuntukkan bagi anak-anak. Namun, seiring perkembangannya, celana kodok bisa dipakai remaja dan dewasa.
Celana model kodok ini bahan dan bentuknya bervariasi. Ada yang terbuat dari bahan jeans, kaos, cotton, dan sebagainya. Bentuknya ada yang panjang maupun pendek. Warnanya pun beragam tinggal pilih sesuai selera.


Celana kodok dapat disebut sebagai celana musiman. Celana ini sulit ditemui di toko baju atau outlet-outlet jika musimnya belum tiba. Waktunya pun tidak tentu. Semua terjadi dengan begitu saja layaknya trend fashion kebanyakan.


Memakai celana kodok bisa membuat kita loncat-loncat. Benarkah? Ya, bergantung. Jika kita mau berjalan loncat-loncat, silakan saja! Tanpa memakai baju kodok pun kita bisa melompat. Bukan begitu? Semua hanya istilah saja. Toh, memakai baju Spiderman tidak lantas membuat kita bisa berjalan di dinding, kan?
Celana kodok biasanya agak jauh dari kesan feminin sehingga cocok dipakai wanita maupun pria dengan model yang berbeda pula. Memakai celana kodok bisa menimbulkan efek seseorang menjadi lucu dan imut. Model celana ini cocok untuk wanita yang tidak ingin terlihat terlalu dewasa.